Mahasiswa IAIS Sambas melaksanakan UTS praktek permainan tradisional, Sabtu (23/11/2024) |
Sambas - Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah semester V IAIS Sambas melaksanakan kegiatan praktek untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) dengan cara melakukan aktivitas di lapangan.
Bayu, M.Pd, Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) SD/MI, pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIS Sambas menjelaskan, beberapa permainan tradisional yang di praktekkan oleh mahasiswa terdiri dari Lompat Karet, Lari Balok, Gobak Sodor, Batu Lima, Engklek, Domikado, Lempar Sendal, dan Kucing-kucingan dengan Bola.
"Praktek permainan tradisional yang dilakukan oleh mahasiswa, bertujuan agar permainan tradisional tetap terjaga dan dapat terus dilestarikan. Dan kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 November 2024," ujar Bayu, Minggu (24/11/2024).
Bayu mengemukakan, melalui praktek permainan tradisional diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap permainan tersebut.
"Melalui praktek seperti ini, akan menumbuhkan sedikit rasa cinta terhadap permainan tradisional itu sendiri. Dan melalui video yang mereka buat, secara tidak langsung akan mengedukasi khususnya anak-anak muda untuk lebih memperhatikan dan melestarikan permainan tradisional. Karena manfaat dari permainan tradisional itu banyak sekali," katanya.
Cici Andini, satu diantara mahasiswa yang mengikuti UTS praktek permainan tradisional mengemukakan, tugas permainan tradisional cukup menyenangkan baginya.
"Karena kami jadi mengenang nostalgia permainan kami di masa kecil dahulu, dimana ketika itu kami tidak memikirkan masalah lain selain sekolah," katanya.
Cici Andini menyarankan, generasi muda sekarang khususnya anak-anak yang masih terus berkembang, harus melestarikan permainan tradisional ini. "Karena seperti yang sudah ditayangkan pada video, permainan tradisional ini tidak hanya menyenangkan. Tetapi juga banyak manfaatnya, dan tentunya dengan peran orang tua yang mendukung anak agar anak-anak tidak hanya tertuju pada gadget terus menerus," tuturnya.
Mahasiswa lainnya, Melvian Adha juga mengungkapkan dengan adanya tugas seperti ini secara langsung membangkitkan kembali semangat tentang permainan tradisional.
"Pendapat saya tentang UTS dengan cara membuat video permainan tradisional seperti ini sangat-sangat merasa senang, karena kami dapat sedikit flashback ke permainan masa kecil yang mungkin jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali teman-teman mainkan lagi," katanya.
"Dengan tugas UTS ini, kami mencoba permainan tradisional baru, seperti kelompok saya tentang lari balok yang belum sama sekali saya mainkan pada waktu dulu," kata Melvian Adha.
Dia menambahkan, melalui permainan tradisional tersebut banyak belajar tentang manfaat, aturan, sejarah tentang olahraga tradisional yang mereka presentasikan.
"Jadi mungkin dulu hanya sekedar memainkan, tetapi sekarang sudah sedikit tahu dari segi manfaat, aturan, dan lain-lain," katanya.
"Saran kepada generasi muda sekarang ayo sama-sama melestarikan olahraga atau permainan tradisional yang mungkin sekarang sudah mulai tergantikan oleh HP yang kebanyakan generasi zaman sekarang bermain game online," sambungnya.
Padahal lanjutnya, dengan bermain permainan tradisional dapat menyatukan solidaritas dan komunikasi antar teman, dapat mengurangi ketergantungan terhadap hp, dan serta dapat melestarikan permainan tradisional agar tidak punah ditelan oleh era globalisasi.
"Dengan diberikannya tugas UTS berbasis praktek oleh dosen pengampu mata kuliah PJOK SD/MI bapak Bayu, secara tidak langsung mengingatkan kembali kepada kami tentang permainan tradisional, dan kami dapat berbagi informasi secara langsung sehingga banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan adanya tugas video ini," katanya.*