Sambasnews.com (SAMBAS)- Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Lerry Kurniawan Figo meminta pemerintah daerah kabupaten Sambas, untuk turun langsung kelapangan dan segera memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di kabupaten Sambas.
"Banjir di beberapa kecamatan semakin parah dan menyebar diberbagai desa. Maka harus ada Instruksi satu komando, yakni
Bupati bersama Sekda dan kepala BPBD serta seluruh OPD yang ada untuk rapat darurat dalam mengantisipasi berbagai bencana banjir yang ada di kabupaten Sambas," ujar Lerry Kurniawan Figo, Minggu.
Legislator Nasdem ini menyampaikan, Bupati sudah semestinya segera menaikan status siaga dan menetapkan status tanggap darurat. Agar kata Figo, biaya tak terduga sebesar 1 miliar di APBD ini bisa di alokasikan untuk membantu masyarakat korban banjir.
"Tidak perlu takut dalam menetapkan Status tanggap darurat tersebut.
Kita DPRD siap memback up, dikarenakan bencana inikan urusan wajib yang sifatnya pelayanan dasar, dana tersebut juga untuk kepentingan sosial kemasyarakatan," tegasnya.
"Kasihan warga kita menunggu uluran tangan, ironis sekali jika pihak lain lebih peduli dibandingkan pemerintah Sambas. Saya kenal Pak bupati, beliau sangat perhatian dan peduli dalam masalah bencana ini kita tunggu kebijakan beliau," lanjutnya.
Kemudian untuk penanganan banjir ini sebutnya, pemda juga diharapkan untuk bekerjasama dengan kecamatan atau desa untuk membentuk posko penanganan korban banjir agar mempermudah korban banjir dalam mendapatkan bantuan.
"Kita harus cepat dan segera bertindak melakukan aksi kelapangan dengan membawa bantuan logistik dan lainnya.Terpenting sekarang bagaimana korban banjir bisa bertahan dulu dengan kebutuhannya. Khususnya kebutuhan pangan dan sandang," jelas Figo.
Untuk penanganan jangka pendek Figo menilai lebih efektif diambil pemetaan jumlah korban, dampak dan penanganan baru.
"Sementara yang kita dapatkan info, bahwa BPBD sudah membuka call center bagi para korban untuk menyampaikan laporannya terkait banjir ini," tuturnya.
"Langkah yang baik dalam penangangan banjir seperti ini tidak bisa lambat, jadi harus segera ke kelapangan beserta dengan bantuannya untuk masalah Adminitratif itu menyusul, kami komisi 1 seharusnya senin ini, mau rapat dengan BPBD dan seluruh stakeholder yang ada dalam mencari solusi dari permasalahan banjir ini. Namun berhubung masa reses, mau tidak mau kita kordinasi lewat media online," katanya.
Figo juga merasa kecewa karena sebagai mitra pemerintah, ternyata unit reaksi cepat belum terbentuk di BPBD.
"Ya, padahal seharusnya sesuai dengan amanat perda penyelangaraan penanggulangan bencana. Unit ini merupakan bagian yang sangat stategis dan penting dalam pengaman bencana yg sifatnya cepat,efisien dan efektif," tuturnya.
"Untuk itu, sepertinya masih banyak evaluasi yang harus kita lakukan kembali terhadap penanganan bencana di sambas ini agar cepat, tepat dan optimal. Dan itu sudah merupakan tanggungjawab kita bersama," tegas Figo.