 |
| Bupati pantau pekerja di pabrik pengolahan karet |
Sambasnews.com (SAMBAS)- Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan, jika isu salah satu pabrik pengolahan karet di Sambas tidak lagi membeli karet dari masyarakat adalah tidak benar.
Guna memastikan hal tersebut, Bupati bahkan mendatangi langsung perusahaan yang terdapat di desa Saing Rambi.
Bupati Sambas meninjau pabrik karet Sumber Jantin di Desa Saing Rambi Kecamatan Sambas, dalam rangka kunjungan kerja sekaligus mendengar langsung pernyataan dari pihak sumber jantin terkait isu yang beredar di masyarakat bahwa perusahaan sumber jantin tidak lagi menerima hasil karet dari petani karet di kabupaten Sambas.
"Saya melihat langsung, masyarakat datang membawa hasil karet mereka ke Sumber Jantin. Perusahaan tetap menerima atau membeli karet yang dibawa oleh petani," ujar Bupati.
Atbah menyebutkan, mengenai harga karet itu sendiri memang di pengaruhi oleh harga dunia. Selain itu juga sangat dipengaruhi oleh kualitas dari karet itu sendiri.
"Saya mendapati masih banyak karet kita yang tercampur dengan tanah, plastik dan kayu-kayuan itu yang mempengaruhi harga dan kualitas dari karet yang kita hasilkan. Jika kualitas karet kita bagus tidak tercampur dan kering maka perusahaan sumber jantin masih menerima dengan harga Rp 14 ribu," ungkap Bupati.
Kepada perusahaan sumber jantin Bupati berpesan agar tetap menerima hasil karet dari masyarakat, bahkan dikatakan bila perlu meninggikan lagi harga karet dari saat ini.
"Melihat kondisi saat ini, dalam situasi wabah covid-19 yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat, kita harus mengedepankan sifat sosial," ucap Bupati.
Bupati juga turun berpesan pedagang perantara atau cangkau, untuk menjadikan kondisi saat ini sebagai momentum untuk saling tolong menolong.
"Diharapkan kepada pembeli karet dikampung-kampung tidak membeli hasil karet petani dengan harga yang terlalu rendah," harap Bupati. (Gindra)
