Atbah Romin Suhaili |
Sambasnews.com, (SAMBAS)-Pemerintah kabupaten Sambas tetap melakukan langkah antisipasi atas adanya wabah virus Corona di Tiongkok, meski belum ditemukan masyarakat yang terinfeksi virus Corona di kabupaten Sambas. Terlebih kabupaten Sambas merupakan daerah perlintasan antara negara, yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Bupati Sambas H.Atbah Romin Suhaili Lc MH mengatakan, dirinya telah meminta dinas kesehatan supaya bisa mengedukasi seluruh masyarakat.
"Kita sudah buat surat edaran mengenai informasi, memperkenalkan dan mengimbau masyarakat untuk dapat secara mandiri dalam mengantisipasi tentang virus corona," ujar Bupati, Selasa.
Pemerintah desa juga diharapkan oleh Bupati, untuk proaktif mengedukasi masyarakat disekitar. Dikarenakan surat edaran diserahkan ke desa-desa.
"Hal ini agar masyarakat lebih mengetahui tentang virus corona," katanya.
Atbah menyampaikan pihaknya juga telah berkomunikasi dengan dengan PLBN Aruk untuk melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang melintas.
"Saya juga telah berkomunikasi dengan pihak PLBN dan instansi terkait untuk memantau perlintasan, saya juga telah menginstruksikan dinas kesehatan untuk menempatkan dokter atau yang ahli di sana, Allhamdulillah di PLBN Aruk sudah ada alat detektor,"ungkapnya.
Hingga saat ini disampaikan Bupati belum ditemukan masyarakat kabupaten Sambas yang terinfeksi.
"Kita masih belum menerima informasi terkait masyarakat yang terinfeksi, semoga aman-aman saja. Kita berharap dan berdoa Sambas dan aman dari hal tersebut," harap Bupati.
Sementara Kepala PLBN Aruk Sambas, Purwoto, SE mengatakan, guna mengantisipasi sebaran virus corona yang saat ini meresahkan seluruh dunia, pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
"Langkah yang sudah diambil PLBN Aruk soal penyebaran virus korona yaitu, bagi stakeholders (petugas yang ada di PLBN) dibagikan alat pelindung diri (APD) berupa masker dan sarung tangan," ungkapnya.
PLBN Aruk kata Purwoto juga memiliki thermoscanner, alat ini memantau langsung individu yang akan melintas.
"Bagi pelintas pemantauan kita menggunakan termoscanner dan bagi pelintas dari daerah terjangkit diberikan kartu kewaspadaan dini (hAC)," ucapnya.(Gindra)