Erwin Johana, anggota DPRD kabupaten Sambas |
Sambasnews.com, (SAMBAS)-Kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, menjadi salah satu keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi masyarakat.
Namun pada sisi lain, terdapat dampak negatif dari berbatasan langsung dengan negara tetangga tersebut.
Demikian dikemukakan oleh anggota DPRD Kabupaten Sambas, Erwin Johana, menyikapi sering terjadinya penangkapan terhadap pelaku kejahatan narkoba dikabupaten Sambas.
Menurut Erwin, Sambas sangat beruntung karena memiliki PLBN, akan tetapi Sambas juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap hal negatif yang muncul terutama penyeludupan narkoba dari negara tetangga.
"Tentu dari sisi positif membawa dampak terhadap perekonomian Sambas. Namun ada sisi negatifnya, yakni semakin terbukanya penyeludupan narkoba dari negara luar," ujar Erwin Johana, Minggu.
Kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan Malaysia, acap kali menjadi rute masuk barang laknat tersebut.
"Kasus narkoba di Sambas sering terjadi dan telah diamankan pihak kepolisian, ini kita apresiasi, namun kewaspadaan patut kita tingkatkan, stakeholder, pemerintah, aparat keamanan semua harus bahu membahu mengamankan Sambas dari peredaran narkoba, pemahaman kepada masyarakat juga amat penting untuk diberikan,"kata Erwin.
Belum adanya Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) di Sambas juga patut disikapi, pasalnya lahan telah disiapkan oleh pemda Sambas guna pembangunan Kantor BNNK Sambas.
"Dengan adanya BNNK di Sambas, bisa mempermudah dan mempercepat akses ke perbatasan dalam pencegahan masuknya narkoba. BNNK juga salah satu upaya untuk memperkuat keamanan di daerah perbatasan agar aksi penyeludupan narkoba tidak masuk ke sambas," papar Erwin.
Kehadiran BNNK diyakini akan memperkuat upaya pencegahan dan perang melawan narkoba yang selama ini digencarkan dengan maksimal oleh Kepolisian, Pemerintah dan semua unsur di Kabupaten Sambas.
"Sejauh ini pihak kepolisian bersama yang lainnya telah melaksanakan upaya maksimal untuk pencegahan masuknya narkoba, akan tetapi kita yakin dengan kehadiran BNNK di Sambas pengamanan terhadap narkoba akan semakin kuat,"tukas legislator PKB ini.
Sementara Sekretaris MUI Kabupaten Sambas, Dr. H. Sumar'in mengatakan, Kabupaten Sambas rawan akan masuknya narkoba, hal ini mesti diatasi dengan upaya bersama.
"Kami menghimbau harus ada gerakan bersama dari kita untuk peduli dan peka pada lingkungan kita, kasus penemuan narkoba 51,9 Kg beberapa waktu lalu adalah kasus yang mestinya menyadarkan kita untk peka dan peduli dengan generasi dan lingkungan kita,"ungkapnya.
Kepedulian ini sebut Sumar'in menjadi tanggung jawab semua pihak yang ada di Kabupaten Sambas, Narkoba adalah musuh bersama.
"Kepedulian itu harusnya gerakan bersama, tidak hanya pihak keamanan dan pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat untuk berani melaporkan kasus-kasus narkoba disekitar kita,"paparnya.
Topografi Kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan Laut Natuna Selatan, menjadikan wilayah ini rentan terhadap upaya penyeludupan barang haram.
"Jangan sampai generasi kita hancur karena Narkoba. Apalagi kita ini adalah wilayah perbatasan, yang merupakan pintu masuk dan akses yang paling dekat dengan negara Malaysia. Jangan sampai wilayah ini justru menjadi kesempatan bagi pengedar mengambil keuntungan untuk mendistribusikan barang haram melalui dan ke wilayah ini,"paparnya.
"Oleh itu kami menyerukan dengan kasus ini, kita harus membuat langkah kongkrit dengan sinergisitas, dan sosialisasi pada semua pihak termasuk masyarakat sampai lingkungan di tingkat RT untuk berani melaporkan oknum yang menjadi pengedar narkoba di wilayah kita," jelasnya. (Gindra)