Petani milenial desa Tri Mandayan |
Hal tersebut juga yang di lakukan oleh petani milenial asal dusun Saiyung desa Trimandayan Kecamatan Teluk Keramat, kumpulan anak muda tersebut sudah tidak gengsi lagi terjun ke dunia pertanian untuk menggarap lahan yang dulunya tidak di kelola dengan baik.
Suryadi Ketua Kelompok Gegertani Saiyung mengatakan, untuk di dusun Saiyung sendiri sudah terdapat 25 orang petani milenial yang sudah mau fokus di dunia pertanian.
"Setelah di bentuk kelompok tani beberapa bulan yang lalu, pemuda yang ada di desa begitu semangat sekali untuk mengelola lahan yang ada di desa Tri Mandayan," ujar Suryadi, Kamis.
Suryadi juga mengatakan untuk tahun ini juga, sebanyak 1,2 hektar lahan akan ditanami bawang.
"Kami akan menanam bawang merah yang di bantu oleh dinas pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten Sambas, tanaman bawang tersebut juga akan kami kelola dengan baik supaya hasilnya juga baik. Karena potensi bawang merah dan bawang putih masih sangat bagus di Kabupaten Sambas," katanya.
Ia juga menambahkan sangat senang, dengan adanya sejumlah organisasi yang fokus pada bidang pertanian.
"Karena beberapa organisasi, seperti Gegertani Sambas sangat mendorong kami untuk menangkap peluang di bidang pertanian. Selain itu juga, pihak BPTP Kalbar yang tidak henti-hentinya memberikan bimbingan kepada kelompok kami, sehingga kami mendapat wejangan yang baik tentang mengelola lahan," jelasnya.
Suryadi juga berharap kepada pihak pihak terkait, untuk selalu memberikan suport kepada pihaknya sebagai petani pemula atau petani milenial.
"Juga kepada Pemerintah Daerah, untuk selalu serius menyemangati keberadaan petani milenial yang ada di Kabupaten Sambas. Harapan besar kami Pemerintah Daerah, bisa membukakan akses pasar yang baik, sehingga hasil kami nantinya ada yang menampung dengan harga yang baik," harap Suryadi.
Sementara Sekretaris Gegertani Kabupaten Sambas, Juliadi, sangat mengapresiasi petani milenial Sambas yang mempunyai semangat yang tingggi untuk menangkap sebuah peluang yang baik di bidang pertanian. Untuk itu juga katanya, memang harus di dukung oleh semua elemen, baik organisasi masyarakat atau pemerintah daerah sendiri.
"Sudah saatnya kita memberikan dukungan penuh kepada petani milenial Sambas, karena sejak 2016 Gegertani bergerak memang ingin menggerakkan sisi pemudanya sendiri, yang pada saat itu juga masih belum tersentuh oleh dinas terkait, " ujar Juliadi.
Juliadi juga mengungkapkan jika saat, sudah banyak desa-desa yang minta untuk didampingi.
"Terdapat beberapa desa minta di bentuk kelompok petani milenial, bahkan ada juga anak muda yang kerja di Malaysia yang pulangnya ke kampung halaman langsung mengelola lahan. Bahkan sampai rela menyewa lahan untuk bertanam sayur-sayuran," ungkap Juliadi. (Gindra)