Gubernur Sutarmidji saat sampaikan sambutan dalam pencanangan BBGR di desa Tebas Kuala kecamatan Tebas Sabtu (3/8/2019) |
Sambasnews-Gubernur Kalbar Sutarmidji melakukan pencanangan Bulan Bahkti Gotong Royong ke XVI, didesa Tebas Kuala kecamatan Tebas kabupaten Sambas, Sabtu (3/8).
Pencanangan juga, turut dihadiri oleh Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Herman Asarib. Bupati dan Wakil Bupati Sambas serta unsur Forkopimda kabupaten Sambas.
Gubernur mengatakan gotong royong perlu terus dikembangkan, apalagi katanya hal itu merupakan salah satu indikator desa membangun.
"Gotong royong merupakan salah satunya kita memenuhi indikator indeks desa membangun, untuk memenuhi indek desa membangun makanya kita buat itu. Gotong royong ini, salah satu indikatornya," ujar Gubernur, Sabtu (3/8).
Gotong royong ini lanjut Gubernur, perlu kita tumbuh kembangkan.
"Terus kita jaga, kita update modelnya. Supaya ada percepatan dalam peningkatan infrastruktur, dan indikator desa mandiri di setiap yang dilakukan gotong royong itu," katanya.
Sutarmidji mengungkapkan Kalbar mempunyai 2031 desa, dan desa katanya diklasifikasikan menjadi lima. Meliputi desa mandiri, desa maju, berkembang, desa tertinggal dan desa sangat tertinggal.
"Di Sambas itu ada lima desa maju kalau, kemudian ada 71 Desa berkembang dan 117 desa tertinggal dan sangat tertinggal," katanya.
Sementara di Kalimantan Barat lanjutnya, dari 2031 baru terdapat satu Desa Mandiri.
"Sementara ini berdasarkan data kemendes baru 1 desa Mandiri yaitu desa Sutera di kabupaten Kayong Utara, " ungkap Gubernur.
jadi desa Kuala ini belum jadi Desa Mandiri itu cuma satu Desa Sutra di Kayong Utara di Sutra indomie Kanashimi
yang menarik itu desa mandiri cuma satu desa ke
Ia menjelaskan selebihnya yaitu desa maju ada 53, Desa berkembang 372 dan ada 1600-an desa tertinggal dan sangat Tertinggal.
"Inilah yang harus kita genahkan, kita selesaikan. Gotong royong adalah salah satu dari 52 indikator untuk mewujudkan Desa Mandiri.
Kemudian kenapa kita sinergi dengan Kodam, TNI Polri. Karena kalau di TNI, mereka punya alat untuk pembuatan sumur bor bisa mengebor sampai 200 meter kedalamannya nah kita kerjasama pembuatan itu," kata Sutarmidji.
Kemudian sebut Gubernur, banyak lagi yang bisa dibuat oleh TNI. Karena mereka punya alat berat, sehingga untuk membuka jalan yang membuka akses untuk menghubungkan satu wilayah ke wilayah lain itu juga bisa dilakukan. (Gindra)